Berita

Posko 54 KKN UIN Walisongo Ajak Siswa SD N Rejosari Kendal Bangun Empati, Stop Bully

Kendal, Rejosari – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Posko 54 UIN Walisongo Semarang mengadakan sosialisasi bertema “Bangun Sikap Empati, Stop Aksi Bully” di SD Negeri Rejosari Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada Rabu-Kamis, 30–31 Juli 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program edukasi kesehatan mental yang ditujukan bagi siswa sekolah dasar sebagai langkah awal mencegah praktik perundungan (bullying).

Sosialisasi yang berlangsung sekitar satu jam di ruang kelas itu mendapat sambutan hangat dari siswa-siswi SD N Rejosari. Para peserta diajak memahami dampak negatif bullying terhadap kesehatan mental serta pentingnya menumbuhkan empati sejak dini.

Guru SD N Rejosari, Sulastri, mengapresiasi kegiatan yang digelar mahasiswa KKN. Menurutnya, program tersebut sangat relevan, terlebih bertepatan dengan masa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang menekankan pendidikan karakter.


“Kami senang mendapat kunjungan sosialisasi dari adik-adik KKN. Terlebih pada awal MPLS, edukasi anti-bullying memang menjadi prioritas kami. Kehadiran mahasiswa KKN tentu sangat membantu,” ujarnya.

Koordinator Desa KKN Posko 54, Muhammad Isma Nur Rifki, menjelaskan bahwa tema sosialisasi dipilih untuk mencegah perilaku diskriminatif maupun perundungan di sekolah. Ia menegaskan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak usia dini.

“Bullying jelas merugikan orang lain. Melalui program ini, kami ingin menanamkan nilai empati dan akhlak terpuji pada anak-anak yang sedang berada di fase perkembangan sosial dan emosionalnya,” terangnya.

Materi yang dibawakan telah disusun secara khusus dengan mengutip ayat-ayat pilihan agar lebih membumi dan mudah dipahami anak-anak.

“Kami menggunakan pendekatan yang relevan dengan sumber yang konkret dan terpercaya, sehingga siswa dapat menerimanya dengan baik,” tambahnya.

Sesi sosialisasi diawali dengan ice breaking untuk mencairkan suasana, dilanjutkan dengan pemaparan materi edukatif serta menyanyikan lagu Anti-Bullying bersama-sama. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, laki-laki dan perempuan, untuk bergantian menyanyikan lagu tersebut, guna menumbuhkan semangat kolektif melawan bullying.

Langkah ini diharapkan menjadi pijakan awal terciptanya kesadaran bersama di lingkungan sekolah agar lebih aman, inklusif, dan bebas dari perundungan.(posko54/duwi/01)

Share :

Cuaca Hari Ini

Rabu, 10 September 2025 04:43
Awan Pecah
27° C 27° C
Kelembapan. 78
Angin. 2.27